Breaking News
Loading...
Friday, April 23, 2010


Refreshing PE Resosialisasi Argorejo Semarang
Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini – 21 April 2010 di Gedung Pertemuan Resosialisasi Argorejo diadakan Refreshing Peer Educator (PE). Peserta dari refreshing tersebut sebagian besar adalah para kader terlatih operator karaoke yang dulu pernah dilatih oleh Kalandara Foundation. Yang membedakan dalam pelaksanaannya adalah pada kesempatan ini diselenggarakan oleh KPA Kota Semarang dengan support GF ATM round 8.
Refreshing dihadiri oleh Ibu Tutik selaku P2M Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ibu Titik selaku sekretariat KPA, Ibu Tini selaku Project Officer KPA, Ibu Denny dan mbak Oka. Dan bertindak sebagai narasumber materi IMS, HIV/AIDS di presentasikan oleh dr Lucki dan Pemberdayaan Komunitas oleh mbak Rina Kalandara.
Peserta yang hadir mencapai 80% dari undangan yang telah disebar oleh KPA Kota Semarang dan berlangsung non stop mulai pukul 10.00 hingga pukul 12.00. Seperti halnya pelatihan yang pernah dilakukan kepada komunitas ini, pada session mbak Rina suasana kelas mendadak sedemikian cair sehingga para peserta dapat mengaktualisasi diri tanpa malu-malu. Dengan materi yang bertajuk Pemberdayaan Komunitas – Putuskan Yang Penting, peserta di persilakan untuk menuliskan 3 pernyataan yang mewakili perasaan dan pengalamannya sebagai operator serta harapannya sebagai anggota komunitas Resosialisasi Argorejo.Berbagai pengalaman secara individual mulai dari yang disukai, yang tidak disukai bermunculan secara variatif. Tapi pada saat peryataan harapan, secara akumulasi mereka ingin mewujudkan Argorejo yang Zero STI (IMS 0%). Plus kesadaran serta dukungan dari kelompok sebaya yang belum melakukan VCT dan secara pro aktif menyatakan akan segera melakukan VCT setelahnya di klinik rujukan.
Suasana refreshing yang serius tapi santai menjadikan diskusi mengalir smooth dan benang merah dari pernyataan hal yang paling disukai sebagai operator muncul pernyataan bahwa mereka senang bila mendapatkan Klien laki-laki yang “royal” membelanjakan uang yang banyak di wismanya. Sedangkan hal yang paling tidak disukai oleh mereka adalah ketika pernah kena IMS. Pernyataan – pernyataan yang muncul secara alamiah dan natural tersebut kemudian dijadikan anchoring bagi fasilitator menujui harapan kolektifnya. Sehingga secara keseluruhan pada akhir acara dapat disimpulkan bahwa peserta refreshing secara kognitif dan motorik telah ngeh terhadap informasi, IMS,HIV/AIDS dan kondom sebagai cara menghindari transmisi IMS dan HIV serta keinginannya menjadikan Argorejo sebagai resosialisasi yang nol persen IMS nya. Semoga niat mulia dan baik ini dapat terwujud karena lewat para PE inilah ujung tombak program pemakaian 100% dapat diraih dan suatu keniscayaan bila Resosialisasi Argorejo akan nol IMSnya.(Arko@Kalandara).

0 komentar:

Post a Comment

kalandara_org@yahoo.com

Powered By Blogger