Breaking News
Loading...
Wednesday, September 9, 2009



Paguyuban Operator Karaoke Rowosari Atas – Ruaarrrr Biasa ! Komentar ini tidak berlebihan bila pembaca blog Kalandara bisa datang dan melihat aktifitas mereka di Resosialisasi Rowosari Atas Semarang, khususnya anggota paguyuban operator karaokenya. Beberapa tahun silam Lembaga Kalandara pernah menjangkau dan melakukan pendampingan di Resosialiasi Rowosari Atas namun hanya satu tahun program dan baru kemudian pada tahun 2008 hingga waktu ini Lembaga Kalandara kembali melakukan pendampingan di daerah tersebut. Adapun pendampingannya dilakukan kepada Klien laki-laki yang berkunjung ataupun penghuni Resos, diantaranya adalah Komunitas Operator Karaoke Rowosari Atas ini.

Peran Stakeholder

Berkat kerjasama antara LSM Kalandara, Pengurus Resosialisasi Rowosari Atas dan Puskesmas Mangkang Kulon, semua anggota paguyuban operator karaoke memiliki komitmen kuat dan disiplin untuk menegakan program-program yang telah dicanangkan oleh pengurus resos. Diantaranya adalah rutinitas bagi anggota paguyuban ini untuk screening IMS serta meningkatkan pengetahuan tentang IMS, HIV dan AIDS yang dilakukan bersama dengan Lembaga Kalandara Semarang. Berkat kesadaran yang tinggi pula mereka dengan sukarela melanjutkan test VCT untuk mengetahui status HIV nya.

Salah satu anggota paguyuban dan sekaligus Kader Terlatih yang setia mengikuti Pelatihan Peer Education/PE (pendidikan sebaya), Mas Bambang dan beberapa teman-temannya melakukan pendekatan pendidikan sebaya yang sangat bermakna kolektif, komunikasi lebih lancar dan terjadi perubahan sikap di kalangan operator untuk pencegahan HIV dan AIDS. Dan secara integral bahkan tidak pernah lelah untuk mengupayakan dan mendorong teman-temannya periksa IMS, dan yang luar biasa kegiatan screening IMS selalu terkoordinasi dengan pengurus resos dan ditunggui langsung oleh Bp H Handoko selaku Penasehat dari paguyuban operator karaoke. Bersama anggota paramedis dari Puskesmas Mangkang Kulon maka kegiatan screening IMS telah menjadi agenda bulanan di Resosialisasi Rowosari Atas. Semua ini berkat tekad dan kekuatan semangat yang tinggi dari seluruh penghuni resos yang dipimpin Ibu Kaningsih.

Metode pendekatan kepada para kader terlatih adalah pendidikan sebaya dalam rangka penanggulangan dan pencegahan HIV dan AIDS. Tercakup aktifitas yang dimaksud adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang yang berkaitan dengan penanggulangan HIV dan AIDS. Pendidikan kelompok sebaya dilaksanakan antar kelompok sebaya tersebut dengan dipandu oleh fasilitator dari Kalandara. Mbak Rina selaku Koordinator Tim 1 dan Mbak Ahkli selaku petugas lapangan selama ini cukup montang-manting sibuk untuk selalu memfasilitasi kegiatan bersama di Resos. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah : Agenda screening yang harus dikoordinasikan dengan institusi kesehatan, VCT bersama di RS Dr Karyadi kerena kebetulan reagen di RS Tugu habis, memfasilitasi pembuatan seragam, dll. Bahkan menjelang pelatihan PE yang ke 5 di Bulan September 2009 mendatang, anggota PE sudah memunculkan ide-ide kreatif untuk kegiatan pelatihan nantinya. Lembaga Kalandara selaku fasilitator di pelatihan tersebut sejauh ini tetap merespon positif – sepanjang metode pelatihan tetap mengakomodasi penyampaian pesan maupun informasi yang lebih tepat sehingga esensi dari tujuan pelatihan diterima dan dimengerti oleh sesama mereka. Sungguh mereka adalah orang – orang yang sangat membanggakan serta patut diacungi jempol atas kepeduliaanya terhadap isu HIV dan AIDS di komunitasnya. Bilamana semua pelatihan PE menghasilkan kader-kader yang seperti ini maka benar kata mbah Surip "enak to , mantap to dan I love u full". Semoga dimasa datang akan lahir insan-insan baru dan terketuk langsung dalam pencegahan dan penanggulanngan IMS, HIV dan AIDS.

arko@kalandara ©2009

0 komentar:

Post a Comment

kalandara_org@yahoo.com

Powered By Blogger