Breaking News
Loading...
Friday, February 20, 2009


Hingga saat ini program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS telah dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemerintah, LSM, organisasi atau lembaga swasta lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan karena epidemi ini terus meningkat angka prevalensinya, begitu pun dengan upaya yang telah dilakukan oleh semua elemen di Resosialisasi Rowosari Atas Semarang.

Dengan kerja keras dan tanggung jawab terhadap generasi manusia, berbagai strategi telah diupayakan oleh pengurus Resos dengan tetap mengedepankan sehat adalah aset, maka selain program kondom 100% bagi WPS, di Rowosari Atas telah selangkah lebih maju dengan adanya kegiatan yang melibatkan komunitas operator karaoke, penjaga portal dan mucikari laki-laki untuk mengikuti Pelatihan Kelompok Kader Terlatih. Hal ini menunjukan bahwa subyek program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS tidak semata-mata di tujukan kepada WPS nya tetapi dari kalangan laki-lakinya juga diberdayakan untuk ikut serta secara aktif dalam program Aksi Stop AIDS di Resosialisasi Rowosari Atas.

Klien laki-laki
Selama ini kita lebih sering mendengar, sasaran program penggunaan kondom telah difokuskan kepada WPS tetapi keberhasilannya seakan bagai paradox karena sebenarnya bila kita melihat hakekatnya yang memakai kondom adalah laki-laki dan para pelanggan ini memegang posisi kunci dalam aktifitas seksual yang mana keberadaan WPS sangat lemah bila calon pelanggannya menolak menggunakan kondom. Sehingga bekerja sama dengan Lembaga Kalandara pada tanggal 5 Februari 2009 telah dilakukan pelatihan bagi Kelompok Kader Terlatih periode ke - 1 yang berasal dari komunitas operator karaoke.

Pelatihan Kader Terlatih
Pelatihan itu sendiri diikuti oleh 28 peserta dan mereka adalah perwakilan dari komunitas operator karaoke atau lebih kerennya mereka menyebut dirinya Mr DJ. Tujuan pelatihan ini adalah membekali mereka untuk dapat menjadi Peer Educator bagi kelompoknya. Materi pelatihan meliputi informasi tentang HIV & AIDS, pencegahan & penanggulangan serta pelatihan menjadi Peer Educator dan diskusi tentang pemberdayaan komunitas. Pelatihan itu bertujuan agar para kader ini mampu memberikan informasi tentang IMS , HIV & AIDS minimal kepada teman sebayanya, menumbuhkan kegiatan focus group discussion (FGD) dan menganjurkan penggunaan kondom kepada tamu (klien laki-laki) yang berada dalam Resos.

Seperti hal nya telah kita ketahui bersama bahwa penjangkauan kepada “Klien” adalah suatu metode yang akan sangat strategis karena di tangan Klien inilah sebenarnya keputusan penggunaan kondom akan lebih berhasil, dan dipilihnya operator karaoke karena mereka yang lebih sering dan intens beriteraksi dengan Klien. Sehingga diharapkan kedepannya mereka akan menjadi kader-kader yang siap & tangguh menyuarakan kemampuannya dengan satu tujuan : Aksi Stop AIDS di Resos Rowosari Atas, semoga niat mulia ini dapat berhasil. Bravo untuk semua Kader Terlatih Rowosari Atas.

Tidaklah cukup mengetahui apa yang harus dilakukan – kita harus bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut agar memiliki hidup yang kita inginkan (Robin Sharma)

Oleh : arko@kalandara

0 komentar:

Post a Comment

kalandara_org@yahoo.com

Powered By Blogger