Breaking News
Loading...
Wednesday, February 11, 2009

AKSI STOP AIDS Kalandara – Pelatihan bagi Manajemen Hotel Melati & Panti Pijat Kota Semarang

Pariwisata sebagai industri telah menawarkan banyak fasilitas-fasilitas menarik untuk melepaskan kepenatan dan bahkan sekarang telah menjadi trend dalam menunjukkan status sosial di masyarakat. DuniaKepariwisataan dan pendukungnya telah menyumbangkan 10 % dari GDP (Gross Domestic Product) dunia (African Labour Reserch Network/ALRN 2007). Perhotelan, Jasa, Food Bavarage, Kesehatan, Fitness Center, Massage dan Travelling saat ini merupakan pilihan-pilihan utama fasilitas yang banyak mendatangkan keuntungan pada industri pariwisata. Kebebasan memilih fasilitas yang disediakan dalam industri pariwisata menjadikan kompetisi yang harus terus diikuti oleh pelaku industri wisata jika tidak mau fasilitas yang mereka tawarkan hanya menjadi pelengkap brosur dan tidak memberikan keuntungan yang berarti. Semakin banyak dan menarik fasilitas yang ditawarkan maka semakin banyak pula orang yang berada didalamnya.

Pada saat membicarakan pariwisata yang pertama muncul dalam pemikiran adalah Hotel dan fasilitas yang dimilikinya. Hotel adalah urat nadi pariwisata yang dalam operasionalnya banyak melibatkan berbagai institusi sebagai perwujudan kenyamanan,keamanan dan juga melibatkan banyak staff atau tenaga kerja dengan berbagai keahlian. Fasilitas yang dimiliki oleh hotel sebagai bagian terintegrasi dalam pelayanan yang diberikan pada tamu adalah fasilitas Massage & Kebugaran sehingga dalam hal ini hotel menjadi tempat bertemunya banyak orang dengan berbagai macam profesi,jenis kelamin,ras,asal-usul,budaya dan tujuan dengan perilaku yang beragam. Dari beberapa aktifitas tertentu pengunjung hotel dan panti pijat sebagai faktor beresiko pembawa (penularan) virus HIV. Dalam hal ini bukan Hotel & Massage sebagai fasilitas yang ada menjadi faktor beresiko pembawa (penularan) HIV walaupun dari beberapa Hotel Melati di Kota Semarang ada yang menjadi rujukan bagi WPS (Wanita Pekerja Seks) dalam aktivitas sexual mereka (yang mudah terjangkau oleh transportasi umum dan berada dekat dengan fasilitas-fasilitas publik) namun semuanya itu bermuara dari Pola Perilaku orang yang menggunakan fasilitas tersebut.

Dengan kondisi ini informasi dan pemahaman mengenai informasi IMS – HIV & AIDS merupakan kebutuhan bersama antara pemililk industri Perhotelan & Massage karena hal ini berkaitan dengan kenyamanan tamu yang pada akhirnya akan mendatangkan banyak pendapatan.

Kemitraan PHRI Kota Semarang – Paguyuban Hotel Melati Kota Semarang – Paguyuban Panti Pijat Kota Semarang & Kalandara dalam AKSI STOP AIDS

Tanggungjawab bersama Hotel & Massage dalam Aksi Stop Aids dilakukan dengan peran serta manajemen Hotel Melati dan Massage/Panti Pijat pada Pelatihan bagi Manajemen Hotel dan Massage/Panti Pijat Kota Semarang – Kalandara, 15 Januari 2008 di Hotel Sriwijaya Semarang dengan melibatkan peran serta PHRI Semarang, Paguyuban Hotel Melati Semarang dan Paguyuban Panti Pijat Semarang. Dalam pelatihan ini ada pemahaman bersama bahwa bukan tempat/fasilitas yang merupakan resiko pembawa (penularan) HIV namun Pola Perilaku yang menggunakan fasilitas tersebut dimana resiko tersebut akan lebih mudah diminimalisir dengan penyebaran informasi mengenai IMS – HIV & AIDS pada tamu dan pekerja Hotel & Massage.Diberikannya pemahaman mengenai informasi IMS-HIV & AIDS pada pekerja Hotel & Masssage adalah sebagai bentuk pemenuhan Hak bagi Pekerja untuk mendapatkan Lingkungan Kerja yang sehat dan aman sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 68 Tahun 2004 Tentang Penanggulan HIV & AIDS di TempatKerja.

Penyebaran informasi IMS – HIV & AIDS di Hotel & Massage dapat dilakukan melalui penyebaran Booklet,Leaflet dan media-media yang berisi informasi IMS – HIV &AIDS lain yang sesuai dengan kondisi Hotel & Massage yang ada serta ketersediaan Kondom sebagai alat pencegah penularan IMS-HIV & AIDS.

Pelatihan Manajemen Hotel dan Massage Kota Semarang melahirkan beberapa kesepatan antara lain :
· Pengadaan media informasi IMS-HIV & AIDS di Hotel dan Massage/Panti Pijat
· Pelaksanaan Pelatihan Lanjutan
· Kemitraan kegiatan Paguyuban Hotel Melati Semarang, Paguyuban Panti Pijat Kota Semarang dan Lembaga Kalandara.
Selain beberapa kesepakatan yang sudah ada, juga dihasilkan beberapa kebutuhan yang masih memerlukan pembahasan antara Paguyuban,Dinas terkait (Dinas Pariwisata, Kepolisian) untuk ketersediaan Kondom sebagai preventif resiko pembawa (penularan) HIV sehingga Kalandara sebagai LSM HIV & AIDS menjadikan komitmen bersama antara Hotel Melati Kota Semarang, Panti Pijat kota Semarang, Pemerintah dan Pihak Kepolisian sebagai pilar utama sinergi kekuatan dalam mewujudkan aksi nyata penurunan angka IMS dan HIV & AIDS pada program AKSI STOP AIDS.

Report by Pieta & Arko – 10 Februari 2009

0 komentar:

Post a Comment

kalandara_org@yahoo.com

Powered By Blogger